logo logo

Menyajikan informasi berimbang seputar Kabupaten Grobogan

InfoGrobogan.ID

Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah

Call: 6281779444682

hai@infogrobogan.id

FGD Bappeda Grobogan Tekankan Sinergi Pentahelix untuk Wujudkan Kabupaten Kreatif yang Berkelanjutan

Image Cover

INFOGROBOGAN.ID - Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di daerah. Upaya itu diwujudkan lewat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Sinergi dan Kolaborasi Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Peningkatan Perekonomian Sektor Pariwisata dan Kuliner di Kabupaten Grobogan” yang digelar di Candi Joglo Purwodadi, Kamis (30/10/2025).


Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang, di antaranya Dr. Evi Gravitiani dari Universitas Sebelas Maret, Moh. Nugroho Adi K dari Komite Ekonomi Kreatif Grobogan, serta pelaku UMKM kuliner lokal. Mereka berbagi pandangan tentang potensi besar Grobogan dalam mengembangkan sektor kuliner dan pariwisata berbasis kreativitas.


Dalam sambutannya, Sekretaris Bappeda Grobogan menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media (ABCGM). “Grobogan bukan hanya dikenal sebagai lumbung pangan nasional, tetapi juga memiliki potensi besar di sektor kuliner, kriya, dan fesyen yang bisa menjadi kekuatan ekonomi baru,” ujarnya.


Dari sisi akademisi, Dr. Evi Gravitiani menyoroti pentingnya penerapan konsep ekonomi kreatif hijau atau green creative economy. Ia memperkenalkan gagasan wastepreneurship, yakni pengelolaan limbah menjadi produk bernilai ekonomi. “Sekarang bukan hanya bicara nilai budaya, tapi juga nilai tambah dari pengelolaan limbah. Limbah kedelai bisa jadi pupuk organik, kulit sukun bisa dijadikan kerajinan, dan sisa makanan bisa diolah jadi kompos,” jelasnya.


Sementara itu, Moh. Nugroho Adi K menjelaskan bahwa Grobogan kini telah resmi ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif Indonesia sub sektor kuliner (gastronomi). Penetapan tersebut berdasarkan SK Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Nomor SK/85/HK.01.02/MK/2024, yang diserahkan langsung oleh Menteri Sandiaga Salahuddin Uno pada September 2024 di Yogyakarta. 


“Kita punya kuliner khas yang sudah berakar ratusan tahun, seperti Sego Jagung, Gethuk Blondo, Sayur Becek, dan Swike. Itu semua punya nilai budaya yang tinggi,” ungkapnya.


Inspirasi juga datang dari pelaku UMKM lokal. Pemilik Argotelo Singkong Keju berbagi kisah suksesnya membangun usaha dari modal awal Rp50 ribu hingga kini bisa menembus pasar ekspor. Menurutnya, kunci keberhasilan ada pada inovasi, digitalisasi, dan kerja sama lintas sektor. 


“Dirimu adalah produkmu. Kalau kita jaga kualitas dan berani berkolaborasi, hasilnya pasti luar biasa,” katanya.


Hasil FGD merumuskan beberapa rekomendasi penting, di antaranya pembentukan Perda Ekonomi Kreatif Kabupaten Grobogan, penguatan komunitas pelaku ekraf hingga tingkat desa, serta penerapan konsep “Grobogan Green Taste: Nikmati Kulinernya, Kelola Limbahnya, Jaga Alamnya.” Langkah-langkah ini diharapkan menjadi arah baru bagi pengembangan sektor kreatif yang berkelanjutan.


Tags : #Bappeda Grobogan #Ekonomi Kreatif

avatar

Iyant Re

Admin at Infogrobogan.id
View Articles

-


Tinggalkan komentar

Link Terkait