Banyak Warga Mampu Mundur dari Penerima Bansos, Dinsos Grobogan: Masyarakat Kini Bisa Usul dan Sanggah Lewat Aplikasi Cek Bansos
-
-
Iyant Re
24 November 2025 - 2 menit dibaca
INFOGROBOGAN.ID – Setelah petugas memasang stiker data penerima bansos di rumah-rumah warga, banyak penerima yang dinilai mampu mulai berinisiatif mengundurkan diri. Fenomena ini disambut baik Dinas Sosial Grobogan karena dianggap menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi.
Kepala Dinas Sosial Grobogan, Indri Agus Velawati melalui Sekretaris Dinas Sosial Grobogan menjelaskan bahwa sistem pengelolaan data bansos kini sangat berbeda dibanding sebelumnya. “Sistem sekarang, yang mengelola data adalah BPS. Dinas Sosial hanya sebagai pengguna data. Kami tidak serta-merta bisa mencoret nama seseorang,” jelasnya.
Muhadi mengungkapkan bahwa pembaruan data dilakukan melalui proses verifikasi dan validasi (verval) berlapis. Desa maupun individu kini diberi ruang untuk mengajukan pengunduran diri atau perubahan data melalui jalur resmi.
“Desa bisa mengusulkan lewat aplikasi SIKS-NG yang diteruskan ke Kemensos, lalu ke BPS. Sedangkan individu dapat mengajukan melalui aplikasi Cek Bansos. Untuk pengunduran diri individu, datanya bisa langsung hilang dari sistem,” terangnya.
Penetapan status kesejahteraan keluarga atau desil dilakukan oleh BPS setiap tiga bulan sekali. Hasil penetapan ini menjadi dasar Kemensos dalam menentukan siapa yang layak menerima bantuan.
Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat mengawasi dan menilai lingkungan sekitarnya. Melalui aplikasi Cek Bansos, warga bisa mengusulkan nama yang layak menerima bantuan atau menyanggah tetangga yang dinilai mampu namun masih terdaftar sebagai penerima. “Nanti ada petugas yang akan turun mengecek ke lapangan. Sistem ini memungkinkan masyarakat ikut mengawasi agar bantuan tepat sasaran,” tambahnya.
Sekretaris Dinsos menegaskan bahwa warga yang merasa mampu seharusnya malu dan berinisiatif mundur dari bantuan, terlebih masyarakat sekitar juga mengetahui kondisi mereka. Setelah pemasangan stiker, tercatat banyak warga mampu yang mengundurkan diri. “Ini hal positif bagi ketepatan penyaluran,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa penerima manfaat tidak bersifat permanen. Setiap lima tahun, penerima bansos akan digraduasi dan digantikan oleh penerima baru sesuai hasil penetapan data terbaru. Mekanisme ini dilakukan agar bansos terus menyasar warga yang benar-benar membutuhkan.
Saat ini jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Grobogan tercatat sebanyak 67.355 keluarga, sementara penerima BPNT mencapai 139.807 keluarga.
Dinsos berharap masyarakat semakin aktif berperan dalam proses usul dan sanggah untuk mewujudkan penyaluran bantuan yang transparan dan tepat sasaran.
Tags : #Dinas Sosial #Bansos
Posting Terkait
Iyant Re
Admin at Infogrobogan.id-
Kategori
Populer Post
Mobil vs Kereta di Grobogan, 2 Orang Meninggal
Breaking News, Mobil Tertabrak Kereta Api di Desa Tunggak
Brak, Motor Bertabrakan dengan Truk di Tawangharjo
Ditabrak Truk Dump, Sopir Truk Tronton Tewas saat Ganti Ban
Posting Terbaru
Nahas, Seorang Petani di Purwodadi Ditemukan Meninggal di Sawahnya
Tinggalkan komentar