17 Sekolah Raih Adiwiyata 2025, Grobogan Dorong Gerakan Sekolah Hijau Jadi Penggerak Perubahan
-
-
Iyant Re
19 November 2025 - 2 menit dibaca
INFOGROBOGAN.ID – Gerakan sekolah ramah lingkungan di Kabupaten Grobogan semakin menguat. Tahun 2025 ini, sebanyak 17 sekolah resmi dinobatkan sebagai penerima Penghargaan Adiwiyata Tingkat Kabupaten. Momentum ini bukan hanya soal penghargaan, tetapi menjadi penanda bahwa pendidikan lingkungan mulai mengakar di dunia pendidikan lokal.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo di Ruang Amarta DPMPTSP Grobogan setelah seluruh sekolah melalui proses verifikasi lapangan pada 14–17 Oktober 2025. Penilaian dilakukan oleh tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan dengan mengacu pada Permen LHK/BPLH Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Program Adiwiyata.
Sekolah Jadi Pusat Edukasi Lingkungan
Menurut Kepala DLH Grobogan Mokamat, Adiwiyata bukan hanya menilai kebersihan fisik sekolah, tetapi bagaimana satuan pendidikan mampu membangun ekosistem pembelajaran yang berorientasi lingkungan. Pengurangan sampah, hemat energi, pengelolaan air, hingga pembiasaan perilaku hijau menjadi poin penting.
“Program Adiwiyata adalah proses pembudayaan. Sekolah tidak hanya bersih, tetapi juga mendidik karakter peduli lingkungan,” ujarnya.
Mokamat menyebutkan, praktik baik yang diterapkan oleh sekolah-sekolah penerima penghargaan telah menunjukkan bahwa gerakan lingkungan hidup bisa menjadi bagian integral dari pendidikan.
Wabup Soroti Peran Sekolah sebagai Teladan
Dalam sambutannya, Wabup Sugeng Prasetyo menggarisbawahi pentingnya keteladanan, terutama dari tenaga pendidik dan seluruh warga sekolah. Ia menilai karakter peduli lingkungan hanya bisa terbentuk jika semua pihak konsisten memberi contoh.
Menariknya, Sugeng menyinggung budaya kebersihan di Jepang sebagai ilustrasi bahwa kedisiplinan lingkungan bukan soal doktrin, tetapi kemauan.
“Kita punya nilai budaya yang kuat soal kebersihan. Seharusnya kita bisa lebih baik jika dilakukan dengan komitmen,” ujarnya.
Fokus Program Pemerintah Tetap Jalan
Di sela penyerahan penghargaan, Sugeng turut mengingatkan agar sekolah tetap mendukung program Menu Bergizi Gratis (MBG). Ia menekankan bahwa isu mengenai biaya bahan baku sebaiknya tidak dibesar-besarkan.
“Rp10 ribu itu memang untuk bahan baku. Jika dikelola dengan baik, sudah layak sebagai MBG,” tegasnya.
Pemerintah membuka ruang pengaduan jika ditemukan menu yang tidak memenuhi standar, demi menjaga kesehatan peserta didik dan menyiapkan Generasi Emas Grobogan.
Penghargaan sebagai Titik Awal
Sugeng berharap Adiwiyata menjadi pemicu semangat bagi sekolah lain. Ia mengingatkan bahwa penghargaan ini bukan garis akhir, tetapi awal dari konsistensi jangka panjang.
“Perubahan lingkungan dimulai dari kebiasaan kecil di sekolah. Apa yang dilakukan hari ini akan menentukan kualitas hidup generasi mendatang,” pungkasnya.
Dengan semakin banyak sekolah bergabung dalam gerakan Adiwiyata, Grobogan menegaskan komitmennya menuju kabupaten yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.
Tags : #DLH Grobogan #Adiwiyata #Sekolah
Posting Terkait
Iyant Re
Admin at Infogrobogan.id-
Kategori
Populer Post
Mobil vs Kereta di Grobogan, 2 Orang Meninggal
Breaking News, Mobil Tertabrak Kereta Api di Desa Tunggak
Brak, Motor Bertabrakan dengan Truk di Tawangharjo
Ditabrak Truk Dump, Sopir Truk Tronton Tewas saat Ganti Ban
Posting Terbaru
Rumah Warga di Ringinharjo Terbakar, Kerugian Capai Rp70 Juta
Tinggalkan komentar